Wahai
dikau yang di sana. Sungguh, aku merasakan apa yang diberikan oleh Allah kepada
setiap makhluknya. Rasa kagum, rasa senang, dan akar dari semua itu, rasa cinta.
Dan tidak ada seorang-pun yang bisa menahannya, termasuk diriku.
Terkagum
diriku padamu. Terkagum akan indahnya akhlakmu. Terkagum akan halusnya tutur
katamu. Terkagum akan anggunnya busanamu. Terkagum akan teduhnya pandanganmu.
Semua begitu sempurna. Sempurna seperti firman-Nya.
Utuh,
tak tersentuh. Diam, tanpa perlu tersampaikan. Itulah bentuk cintaku padamu.
Aku rela melakukan itu semua, karena aku tak ingin mengusik khusyuknya ibadahmu.
Karena aku tak ingin mengusik hatimu yang
telah terpaku pada Sang Khaliq. Karena bentuk cintaku yang sekarang tidak memiliki kesempatan untuk berbicara di dunia nyata. Dan karena aku tak ingin kehadiranku dalam hidupmu membuat dirimu jauh dari Rabb-mu.
telah terpaku pada Sang Khaliq. Karena bentuk cintaku yang sekarang tidak memiliki kesempatan untuk berbicara di dunia nyata. Dan karena aku tak ingin kehadiranku dalam hidupmu membuat dirimu jauh dari Rabb-mu.
Cukuplah bagiku diam dan tersenyum melihatmu bahagia. Cukuplah diriku menyebut namamu dalam hamparan sajadahku, dalam setiap do’a-do’aku pada Sang Pemilik Cinta. Cukuplah bagiku menyimpan rapat cintaku di sudut hatiku, hingga datang ketentuan Allah pada diriku dan dirimu.
Aku yakin, bila memang namamu yang tertulis dalam Lauhul Mahfuzh-ku, sejauh apapun kita terpisahkan oleh jarak dan waktu, Allah akan mempersatukan kita dalam ikatan yang lebih indah. Yang lebih diridhai-Nya. Dan apabila ternyata bukan namamu yang tertulis dalam Lauhul Mahfuzh-ku, sedekat apapun kita, aku yakin Allah akan menghapus cinta dalam diamku kepada dirimu. Dia akan memberikan rasa yang lebh indah pada orang yang lebih tepat.
Jikapun aku tidak lagi terkagum padamu, mengertilah. Karena mungkin, diriku pernah menyapa namamu di dalam do'aku dan pernah menyimpan memori tentangmu di sudut hatiku.
Meskipun begitu, aku tetap akan mendo'akan dirimu. Dengan sebaik-baik do'a. Bukan untuk dapat bersanding denganku, namun agar Allah Swt selalu menjagamu dengan sebaik-baik penjagaan. Menjagamu dari tatapan-tatapan dan sentuhan-sentuhan para serigala cinta pemuja nafsu. Menjagamu dari cinta semu tanpa ikatan yang menjerumuskanmu. Dan menjaga kesucianmu hingga tiba saatnya engkau dipertemukan dengan Imam dunia dan akhiratmu kelak, siapapun dia.
Karena aku percaya bahwa “ Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang .baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik. (Qs. An Nur:26)
Karena itu, izinkan aku memohon pada-Mu Ya Allah. Jika dia memang jodohku, dekatkanlah dirinya dan sempurnakanlah diriku. Namun, jika dia bukan jodohku, berikanlah yang terbaik untuk dirinya dan diriku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui yang terbaik untuk hamba-Mu ini.
Amiin ya Rabbal 'aalamiin....
On one rainy, peaceful, and blessed night
No comments:
Post a Comment